Jumat, 04 Desember 2009

Manfaat Mengikuti Kegiatan Pramuka,,,




Bila siswa yang hanya aktif belajar sehari-hari di sekolah kita beri nilai dengan angka 1, maka nilai siswa yang mengikuti kegiatan pramuka adalah 1+ (baca: plus). POIN plus ini merupakan nilai tambah yang didapat dalam kegiatan kepramukaan yang berguna kelak, yang sebagian tidak didapat dalam materi di kelas. Karena kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan pendidikan luar sekolah dan luar keluarga, siswa berlatih membagi waktu antara kegiatan sekolah, acara keluarga, dan kegiatan pramuka yang biasanya diadakan di akhir pekan. Siswa belajar menghargai waktu dengan membuat jadwal kegiatan, untuk mengatur waktu sehingga efektif tidak tumpang tindih.

Secara tak disadari, anggota pramuka memiliki tambahan poin yaitu belajar mengelola kelompoknya (berorganisasi) dengan membentuk pimpinan regu, petugas piket (korve), dan anggotanya. Komunikasi, interaksi, serta kerja sama internal dan eksternal kelompok akan melahirkan kebersamaan (jiwa korsa) dan motivasi untuk menyelesaikan tugas secara bersama. Dengan pembagian tugas ini akan melatih bakat kepemimpinan, kearifan, dan toleransi siswa. Dari berbagai ujian kecakapan, tantangan, dan tugas yang diberikan, akan mengembangkan kematangan emosi siswa tersebut dalam mengambil setiap keputusan dengan penuh pertimbangan dan pengkajian.

Wawasan dan pergaulan anggota pramuka sangatlah luas. Kegiatan pramuka tidak cuma lingkup tingkat pangkalan atau gugus depan, melainkan bersifat universal. Anggotanya diikuti semua lapisan masyarakat tanpa membedakan golongan, ras, suku, atau agama. Begitu pun, materi yang dipelajari mencakup materi umum ataupun spesifik ekstrakurikuler lain, seperti baris berbaris (paskibra), hiking, navigasi, mountaineering (pencinta alam), P3K (PMR), kesakaan, sejarah perjuangan bangsa, dan sebagainya. Ini jelas membuat anggota pramuka memiliki keistimewaan, berkaitan dengan penguasaan kemampuan dan kemahiran lapangan dalam bidang P3K, evakuasi, PBB, organisasi, kesakaan, survival-navigasi darat, mountaineering, tali-temali (simpul), juga pengabdian masyarakat berupa penyuluhan, bakti sosial, atau penanggulangan korban bencana alam.

Kegiatan kepramukaan bukanlah semata-mata acara hura-hura belaka, tapi mempunyai tujuan dan manfaat tertentu. Kegiatan orientasi kepramukaan di sekolah menengah misalnya, sebagai upaya memperkenalkan pramuka lebih dekat sebagai salah satu wadah kepemudaan yang keberadaannya diatur langsung oleh Kepres No. 238/1961 serta tertuang dalam GBHN. Begitu pun Jambore (pesta perkemahan pramuka tingkat penggalang) yang digelar periodik mempunyai manfaat strategis memperkuat ikatan persaudaraan dan persatuan di antara bangsa Indonesia sekaligus memupuk rasa cinta tanah air.

Penghargaan (apresiasi) yang diberikan masyarakat kepada anggota pramuka cukup tinggi. Masyarakat memandang anggota pramuka sebagai sosok pemberani, disiplin, cekatan, dan memiliki sifat-sifat kepedulian terhadap sesama hidup dan lingkungan. Diharapkan melalui kepramukaan dapat mencegah berbagai hal negatif yang menimpa kaum muda bangsa ini, seperti narkoba, kriminalitas, aborsi, dan lain-lain.

Poin plus lainnya, di mana pun berada, pramuka selalu periang (senang). Keceriaan usia masa siaga, penggalang, dan penegak merepresentasikan sebuah semangat yang kuat dan motivasi dari anak-anak bangsa yang "siap mental" untuk belajar sungguh-sungguh tanpa harus menanggung segala beban pikiran, dan tentunya tak terbelenggu dalam sebuah kesusahan lagi. Kenapa? Karena dalam bait salah satu The Song of Scout (lagu wajib pramuka) berbunyi: "Buat apa susah... susah itu tak ada gunanya...."

Begitu pun kata mutiara dari Bapak Kepanduan Dunia, Lord Baden Powel, "Tuhan menciptakan kita dalam dunia indah ini untuk hidup bergembira dan bahagia." Semoga dengan poin plus tersebut dapat membentuk generasi yang berkepribadian, bertakwa, dan berbudi pekerti, cerdas, terampil, kuat, dan sehat demi kemajuan bangsa ini.***


SATYAKU KUDARMAKAN DARMAKU KUBAKTIKAN

S


Rabu, 02 Desember 2009

aseeek blog baruu